SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BAB 5 IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BAB 5
IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI
INFORMASI
Moral,
etika, dan hukum semua mengatur perilaku kita. Saat kita menjalani hidup
sehari-hari, kita di arahkan oleh banyak pengaruh. Sebagai warga masyarakat
yang berkesadaran sosial, kita ingin melakukan apa yang benar secara moral,
etis dan menurut hukum.
Ø Moral
Adalah Tradisi kepercayaan mengenal
perilaku yang benar dan yang salah, atau institusi sosial dengan sejarah
dan daftar aturan.
Ø Etika
Kata etika berasal dari bahasa
Yunani ethos, yang berarti “karakter”. Etika (ethics) adalah Sekumpulan kepercayaan, standar atau pemikiran yang
mengisi suatu individu, kelompok atau masyarakat. Semua individu bertanggung
jawab pada masyarakat terhadap perilaku mereka.
Ø Hukum
Hukum (law) adalah Peraturan perilaku formal yang ditetapkan oleh otoritas
yang berwenang, seperti pemerintah, pada rakyat atau warga negaranya.
Alasan pentingnya etika komputer
Menurut
james moor mengidentifikasikan tiga alasan utama dibalik minat masyarakat yang
tinggi akan etika komputer :
1. Kelenturan
secara logis
Sebagai
kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan hampir apa saja yang
kita ingin lakukan. Komputer akan melakukan tepat seperti apa yang
diinstruksikan oleh si programer, dan hal ini bisa menjadi pikiran yang
menakutkan.
2.
Faktor transformasi
Alasan
atas etika yang didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah cara kita
mengerjakan sesuatu dengan drastis. Salah satu contoh yang baik adalah email.
3. Faktor ketidaktampakan
Alasan
ketiga untuk minat masyarakat atas etika komputer adalah karena masyarakat
memandang komputer sebagai kotak hitam. Seluruh operasi internal komputer
tersebut tersembunyi dari penglihatan.
Hak atas komputer
Komputer merupakan
peralatan yang begitu penuh daya sehingga tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat. Deborah johnson, profesor pada Rensselaer Polytechnic Institute,
yakin bahwa masyarakat memiliki hak atas akses komputer, keahlian komputer,
spesialis komputer dan pengambilan keputusan komputer.
Hak
atas akses komputer Setiap orang tidak perlu memiliki
sebuah komputer, seperti juga tidak setiap orang memiliki mobil. Namun,
pemilikkan atau akses komputer merupakan kunci mencapai hak-hak tertentu lain.
Hak atas keahlian komputer Saat komputer mula-mula muncul, ada ketakutan yang luas
dari para pekerja bahwa komputer akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja
masal.
Hak atas spesialis komputer Adalah
mustahil seseorang memperoleh semua pengetahuan dan keahlian komputer yang
diperlukan. karena itu kita harus memiliki akses ke para spesialis tersebut,
seperti kita memiliki akses ke dokter, pengacara dan tukang ledeng.
Kotrak
sosial jasa informasi
Mason yakin bahwa untuk
memecahkan masalah etika komputer, jasa informasi haru masuk ke dalam suatu
kontrak sosial yang memastikan bahwa komputer akan digunakan untuk kebaikan
sosial. Jasa informasi membuat kontrak tersebut dengan individu dan kelompok
yang menggunakan atau yang dipengaruhi oleh output informasinya. Kotrak ini
tidak tertulis tetapi tersirat dalam segala sesuatu yang dilakukan jasa
informasi.
kotrak tersebut menyatakan bahwa :
·
Komputer tidak akan digunakan untuk
sengaja mengganggu privacy seseorang.
·
Setiap ukuran akan dibuat untuk
memastikan akurasi pemrosesan komputer.
·
Hak milik intelektual akan di lindungi.
· Komputer akan dapat di akses masyarakat
sehingga anggota masyarakat terhindar dari ketidaktahuan informasi.
Kode-
kode Etik
Empat asosiasi
profesional komputer AS telah membuat kode-kode etik sebagai panduan bagi para
anggotanya. Empat asosiasi tersebut adalah ACM ( Association for computing machinery ), DPMA ( Data processing management assosiation ), ICCP ( Institute for certification of computer
proffesionals) dan ITAA ( Information
technology association of america ) .
Kode
perilaku profesional ACM
ACM di bentuk tahun 1947 dan sekarang
merupakan perkumpulan profesional komputer AS tertua dan memiliki 80.000
anggota di seluruh dunia. kode perilaku profesional ini terdiri dari lima canon :
1.
Seorang anggota ACM selalu bertindak
dengan integritas
2.
Seorang anggota ACM harus berusaha
meningkatkan kemampuannya serta kemampuan dan kemampuan prestise profesi.
3.
Seorang anggota ACM bertanggung jawab
atas pekerjaannya.
4.
Seorang anggota ACM bertindak dengan
tanggung jawab profesional.
5.
Seorang anggota ACM harus menggunakan
pengetahuan dan keahlian khususnya untuk kesejahteraan umat manusia.
Kode
etik DPMA
didirikan tahun 1951 dan memiliki
sekitar 35.000 anggota diseluruh dunia. kode etik DPMA terdiri dari standart of conduct (standar perilaku)
yang menguraikan kewajiban manajer pengolahan data pada (1) manajemen
perusahaan, (2) Rekan anggota DPMA dan profesi, (3) masyarakat dan (4) pemberi
kerjanya.
Kode
etik ICCP
didirikan pada tahun 1973 dengan maksud
memberi sertifikasi kepada para profesional komputer. Sertifikasi ICCP meliputi
Certified computer programmer ( CCP),
dan certified in data processing (CDP).
Kode
etika ITAA
Sementara keanggotaan ACM, DPMA, dan
ICCP terdiri dari individu-individu, ITAA didirikan pada tahun 1961 sebagai
sesuatu asosiasi bagi organisasi-organisasi yang memasarkan perangkat lunak dan
jasa yang berkaitan dengan komputer.
Model
SRI
Idealnya, semua perumpulan profesional
bergabung membuat satu kode etik. Kode etik tersebut harus membahas tanggung
jawab pada setiap orang dalam profesi dalam hal etika penggunaan komputer.Model
SRI ini unik karena tidak terbatas pada profesional komputer yang beroperasi
dalam lingkungan bisnis, tetapi luas jangkauannya.
Etika dan CIO
Perilaku CIO dipengaruhi oleh sejumlah
faktor. Faktor-faktor tersebut ada dalam hirarki . Yang memberikan pengaruh
yang besar adalah hukum, diikuti oleh budaya etika perusahaan dan kode etik
profesional.
Rencana tindakan untuk mencapai
operasi komputer yang etis
Donn Parker dari SRI
International menyarankan agar CIO mengikuti rencana sepuluh langkah dalam mengelompokkan
perilaku dan menekankan standar etika dalam perusahaan.
1.
formulasikan suatu kode perilaku
2.
Tetapkan aturan prosedur yang berkaitan
dengan masalah-masalah seperti penggunaan jasa komputer untuk pribadi dan hak
milik atas program dan data komputer.
3.
Jelaskan sanksi yang akan diambil
terhadap pelanggar seperti teguran, penghentian dan tuntutan.
4.
Kenali perilaku etis.
5. Fokuskan perhatian pada etika melalui
program-program seperti pelatihan dan bacaan yang disyaratkan.
6.
Promosikan UU kejahatan komputer dengan
memberikan informasi pada karyawan.
7. Simpan suatu catatan formal yang
menetapkan pertanggungjawaban tiap spesialis informasi untuk semua tindakannya,
dan kurangi godaan untuk melanggar dengan program-program seperti audit etika.
8. Dorong penggunaan program-program
rehabilitas yang memperlakukan pelanggar etika dengan cara yang sama seperti
perusahaan memperdulikan pemulihan bagi alkoholik atau penyalah guna obat bius,
9. Dorong partisipasi dalam perkumpulan
profesional.
10.
Berikan contoh.
Menempatkan
etika komputer dalam perspektif
Berbagai masalah sosial
yang gawat ada sekarang ini, karena pemerintah dan organisasi bisnis gagal
untuk menegakkan standar etika tertinggi dalam penggunaan komputer. Masalah ini
ada dalam bentuk pelanggaran privacy dan pembajakan perangkat lunak. Walau
statistik menunjukkan pelanggaran etika yang luas, namun diperkirakan banyak
perusahaan dan manajernya yang tidak hanya menyadari tanggung jawab etis mereka
namun juga jujur berusaha untuk berpegang pada etika.
Ini
bukan berarti bahwa perbaikan tidak perlu lagi. Sepuluh langkah tindakan parker
nampak sangat rasional untuk diikuti CIO manapun. Namun, hanya 13 persen dari
spesialis informasi dalam penelitian Vitell-Davis yang menyatakan bahwa
perusahaan mereka memiliki kode etik formal dan tertulis. Terdapat kesempatan
luas bagi para CIO untuk memformalkan keyakinan etis mereka menurut cara yang
parker sarankan.
Menjadi
etis dalam praktek bisnis anda tidaklah mudah, tetapi tujuh pertanyaan dari
John McLeod dapat menjadi panduan yang baik.
Komentar
Posting Komentar