BAB 4 PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS PRODUK DAN JASA
BAB 4
PERANAN INFORMASI DALAM KUALITAS
PRODUK DAN JASA
Pendahuluan
Sekarang, organisasi manufaktur dan jasa dari semua jenis dan ukuran menyadari
tanggung jawab mereka untuk memenuhi tuntutan kualitas dari konsumen mereka.
Komputer berperan penting dalam sistem yang digunakan organisasi – organisasi
tersebut untuk menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas.
Komputer juga memiliki peran lain dalam usaha perusahaan mencapai kualitas.
Unit jasa informasi (IS) menghasilkan produk, yaitu informasi yang dibutuhkan
pelanggannya, yaitu para pemakai informasi. Para pemakai membentuk persepsi
mengenai kualitas produk dan jasa yang ditawarkan oleh IS, dan persepsi ini
dapat sangat mempengaruhi unit IS. Pertumbuhan end-user computing sebagianbesar
dipengaruhi oleh ketidakpuasan pemakai atas kualitas produk dan jasa informasi
yang mereka terima.
Dimensi – dimensi Kualitas Produk
1. Kinerja, dimensi
ini mengenai seberapa baik suatu produk melakukan apa yang memang harus
dilakukannya. Contohnya, sejumlah karakteristik kinerja suatu mobil adalaha
akselerasi, kecepatan jelajah, jarak pengereman, radius berputar, dan kilometer
per liter.
2.
Features, ini
adalah “pernak – pernik” yang melengkapi atau meningkatkan fungsi dasar produk.
3.
Keandalan, dimensi
kualitas ini berkaitan dengan kemampuan produk untuk bertahan selama penggunaan
yang biasa. Kita sering mendengar betapa pentingnya keandalan (reliability).
4. Kesesuaian, dimensi ini berkaitan
dengan seberapa baik produk tersebut sesuai dengan standar.
5. Daya Tahan, adalah
ukuran umur produk, dan teknologi modern memungkinkan hal ini. Sementara banyak
produk masa kini yang berjenis sekali pakai, banyak produk lain dibuat untuk
bertahan lebih lama dari pada sebelumnya.
6. Kemudahan Perbaikan, produk yang
digunakan untuk jangka waktu lama sering harus diperbaiki atau dipelihara.
Rancangan produk untuk memudahkan oerbaikan menambah nilai produk.
7. Keindahan, keindahan suatu produk
– bagaimana produk tersebut dilihat dan dirasakan – dapat menjadi dimensi yang
penting.
8.
Persepsi
terhadap Kualitas, dimensi ini tidak didasarkan pada
produk itu sendiri tetapi pada citra atau reputasinya. Iklan, peringkat dari
para pakar, dan pendapat teman dan keluarga dapat mempengaruhi persepsi kita
pada kualitas produk.
Dimensi
– dimensi Kualitas Jasa
ü Berwujud, ini
adalah hal – hal yang dilihat pelanggan saat jasa sedang dikerjakan –
fasilitas, pegawai, perlengkapan dan peralatan.
ü Keandalan, sama
seperti produk harus andal, demikian pula personil jasa harus dapat melakukan
pekerjaannya secara konsisten, akurat dan dapat diandalkan.
ü Responsif, Pelanggan
tidak ingin harus menunggu untuk dilayani.
ü Kepastian, Pelanggan
mengharapkan personil jasa sopan dan terpelajar. Melalui tindakan dan
penampilannya, orang yang menyediakan jasa menampilkan kepercayaan dan
keyakinan.
ü Empathy, Personil
jasa harus menunjukkan perhatian yang tulus pada para pelanggan dan kebutuhan
mereka.
Manajemen kualitas adalah konsep yang menyatakan bahwa perusahaan dapat
mencapai tingkat kualitas yang diinginkan pada proses, produk dan jasanya
dengan mengikuti praktek – praktek manajemen fundamental.
Empat Belas Pokok
Deming, profesor statistik di New York University tahun 1940-an yang pergi
ke Jepang untuk membantu negara tersebut membangkitkan kembali kemampuan
industrinya setelah perang dunia II. Deming terkenal karena Empat Belas
Pokok-nya. Empat Belas Pokok Deming adalah :
1. Tetapkan
tujuan inovasi dan perbaikan yang terus menerus.
2. Ambil
filosofi baru, kita tidak dapat meneriman kekurangan dan kesalahan lama.
3. Hentikan
ketergantungan pada inspeksi masal.
4. Hentikan
praktek memberikan bisnis berdasarkan harga.
5. Gunakan
metode statistik untuk menemukan titik – titik permasalahan.
6. Lembagakan
metode – metode modern dalam pelatihan kerja.
7. Perbaikan
pengawasan – lakukan apa yang tepat bagi perusahaan.
8. Usir
rasa takut, sehingga orang – orang merasa aman untuk mengungkapkan permasalahan
dan meminta informasi.
9. Hilangkan
halangan antar departemen serta halangan dengan pemasok dan pelanggan sehingga
ada komunikasi terbuka yang efektif.
10. Hapuskan
poster – poster dan slogan – slogan, karena tidak membantu memecahkan masalah.
11. Hilangkan
standar kerja berdasarkan kuota jumlah, karena mengabaikan kualitas dan
membatasi produksi.
12. Singkirkan
halangan antar para pekerja dan hak mereka untuk bangga dalam pekerjaan mereka.
13. Lembagakan
berbagai program pelatihan kembali untuk mengejar perubahan dan perkembangan
baru.
14. Ciptakan
struktur manajemen puncak yang akan menekankan pokok – pokok ini setiap hari.
Pendekatan
menuju manajemen kualitas strategis yang mendapatkan paling banyak perhatian
saat ini adalah total quality management
(TQM), manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua
dimensi produk dan jasa yang penting bagi pelanggan.
Elemen – elemen Total Quality Management
Ø Filosofi
TQM, Filosofi TQM menyadari pengaruh penting dari pelanggan. Filosofi
kualitas pada sumbernya menyadari bahwa para pekerja dapat berfungsi sebagai
pemeriksa kualitas mereka sendiri.
Ø Peralatan
– peralatan Grafis, Dalam melaksanakan TQM, manajemen dapat menggunakan
berbagai bagan dan grafik untuk memantau aktivitas kualitas. Sebagian grafik
ini dikembangkan di dalam fungsi manufaktur dan biasanya digunakan terbatas
pada area tersebut.
Ø Peralatan
– peralatan Statistik, Sistem pengendalian kualitas yan formal mula – mula
diterapkan dalam fungsi manufaktur. Pendekatan yang umum adalah membuat secara
khusus suatu departemen pengendalian kualitas, dan mempekerjakan para pemeriksa
kualitas untuk memantau arus material dan arus kerja di pabrik.
TQM adalah subyek yang populer saat
ini karena manajemen puncak memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan
kompetitif melalui kualitas.
Kerugian Kualitas yang
Buruk, Kualitas yang buruk dapat merugikan perusahaan dalam empat cara :
·
Kehilangan Bisnis
Karena
tidak memenuhi standar kualitas dari pelanggan, perusahaan kehilangan bisnis.
Pelanggan akan memindahkan pesanannya ke tempat lain.
·
Tuntutan Hukum
Dengan
menghasilkan produk dan menyediakan jasa yang berkualitas buruk, perusahaan
berisiko dituntut oleh pelanggan atas kerusakan atau kecelakaan, dan harus
membayar ganti rugi dan penyesalan yang mahal.
·
Kehilangan Produktivitas
Material
berkualitas rendah, mesin yang usang atau tidak tepat lagi, dan proses yang
tidak efisien dapat menyebabkan para pekerja mencapai tingkat produktivitas
yang lebih rendah.
·
Biaya – biaya
Perusahaan
mengikuti program manajemen kualitas dengan kesadaran penuh bahwa ada biaya
yang timbul. Biaya ini terbagi dalam tiga kategori yaitu, Biaya kegagalan,
Biaya penilaian, dan Biaya pencegahan.
Sedangkan keuntungan yang didapat perusahaan karena menyediakan produk dan jasa
berkualitas baik berasal dari pendapatan penjualan yang lebih tinggi dan biaya
yang lebih rendah, gabungan keduanya menghasilkan profitabilitas dan
pertumbuhan. Hubungan – hubungan dalam model ini adalah sebagai berikut :
1) Pasar
yang dilayani oleh industri mencakup pelanggan – pelanggan dengan kebutuhan
produk dan jasa tertentu.
2) Penelitian
pemasaran mengidentifikasi kebutuhan tersebut, dan mendefinisikannya dalam hal
kualitas.
3) Pelanggan
menganggap produk dan jas perusahaan lebih berkualitas dari pesaingnya.
4) Karena
dianggap lebih berkualitas, pelanggan bersedia membayar harga yang relatif
lebih tinggi dari pada harga pesaing.
5) Karena
dianggap lebih berkualitas dan harganya lebih tinggi, produk tersebut dianggap
memiliki nilai yang relatif lebih tinggi.
6) Nilai
yang relatif lebih tinggi menghasilkan kenaikan dalam pangsa pasar.
7) Berkat
program kualitasnya, perusahaan dapat mengikuti spesifikasi pelanggan lebih
baik dari pada pesaing.
8) Efektivitas
ini menghasilkan penurunan biaya dengan memproduksi produk yang dibutuhkan
secara benar sejak pertama kali.
9) Penurunan
biaya digabungkan dengan pangsa pasar yang lebih luas aakn menghasilkan biaya
yang lebih murah daripada pesaing.
10) Gabungan darikeunggulan relatif di bidang
harga, pangsa pasar dan biaya menciptakan profitabilitas dan pertumbuhan.
Karena itu, kualitas ditentukan
oleh dua pengaruh. Pengaruh pertama berasal dari pelanggan perusahaan dalam
bentuk peningkatan pendapatan penjual. Pengaruh yang lain bersumber dari
efisiensi internal dan dicerminkan dalam penurunan biaya.
Dukungan dari Subsistem CBIS
Sistem
Informasi Akuntansi, praktis segala sesuatu yang
terjadi di perusahaan dicatat oleh SIA. Saat tindakan berlangsung dan transaksi
terjadi, data dimasukkan ke dalam database, yang menyediakan sumber informasi
yang berkaitan dengan kualitas.
Sistem
Informasi Manajemen, SIM bertanggung jawab menyediakan
informasi bagi manajer di selurh perusahaan dalam bentuk laporan periodik,
laporan khusus, dan output dari model matematika.
Sistem
Pendukung Keputusan, Manajer mampu menyesuaikan output
komputer untuk permasalahan spesifik mereka yang berkaitan dengan kualitas.
Sistem
Otomatisasi Kantor, Sistem otomatisasi kantor
menyediakan kemampuan komunikasi bagi orang – orang di perusahaan, memungkinkan
mereka untuk berkomunikasi antar mereka sendiri dan dengan pemasok dan
pelanggan dilingkungan perusahaan.
Sistem Pakar, perusahaan
dapat menggunakan kecerdasan buatan untuk menangkap pengetahuan dan keahlian
pegawainya yang paling pandai ke dalam bentuk sistem pakar.
Sistem Informasi Pemasaran.
sistem informasi pemasaran (marketing information system –MKIS) mencakup
subsistem-subsistem input yang mengumpulkan data bagi database. Dua
dari subsistem ini menyediakan informasi mengenai elemen-elemen lingkungan yang
terlibat dalam strategi kualitas.
– subsistem
penelitian pemasaran
– subsistem
intelijen pemasaran
MKIS adalah komponen konci dari
manajemen kualitas. MKIS memungkinkan perusahaan bukan hanya menentukan produk
dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga menetapkan kualitas pada tingkat yang
tepat.
Sistem
Informasi Manufaktur dengan cara yang serupa, sistem
informasi manufaktur mencangkup dua subsistem input yang sangat
penting dalam megnendalikan kualitas produk.
– subsistem
intelijen manufaktur
– subsistem
rekayasa industrial
Contoh Dukungan CBIS
pada Kualitas Produk dan Jasa
·
Pelacakan
paket
FedEx
menggunakan computer untuk banyak aplikasi, tetapi yang paling nyata bagi
pelanggan adalah pelacakan paket. SUPER TRACKER membaca sebagian data secara
optikal, SUPER TRACKER kemudian menggunaan microprocessor dan read-only
memory-nya untuk menentukan rute terbaik ke tempat tujuan. Kurir memasukan
SUPER TRACKER ke dalam printer portable Astra, ayng mencetak label yang di
tempelkan ke paket. Kurir menggunakan SUPER TRACKER untuk membaca label Astra
secara optis. Kurir keudian mentik nama penerima. Saat kurir kembali ke
trucknya, SUPER TRACKER dimasukkan ke dalam terminal lain, yang akan
menambahkan tanggal dan hari.
·
Pendekatan
Top-Down
Usaha
mencapai TQM dimulai dari CEO dan akhirnya melibatkan semua pihak dalam
perusahaan. Tahapan-tahapannya :
1.
Tentukan untuk mengikuti TQM
2.
Tetapkan budaya kualitas
3.
Tetapkan pengawasan manajemen puncak
Menurut pakar
kualitas Joseph Juran, pendekatan yang lazim adalah menetapkan dewan
perencanaan kualitas (quality
planning council) yang memformulasikan dan mengkoordinasikan aktivitas
kualitas seluruh perusahaan.
Tanggung
jawab dewan tersebut meliputi :
1. Menetapkan
kebijakan kualitas perusahaan
2.
Menetapkan tujuan kualitas perusahaan
3.
Menetapkan strategi kualitas perusahaan
4.
Mengkaji kinerja kualitas
5.
Merevisi sistem pemberian peringkat
manajerial
Sebagian
kesimpulan dari pembahasan proses penerapan TQM, ada dua pokok penting.
Pertama, proses kualitas sangat mirip dengan proses top-down lainnya,
seperti perencanaan strategis, manajemen sumber daya informasi, dan pembuatan
anggaran tahunan. Kedua, tanggung jawab untuk mencapai produk dan jasa
informasiyang berkualitas tidak hanya terletak pada IS.
Area fungsional lain pada dasarnya
mengikuti proses :
1.
Mengidentifikasi Pelanggan IS :
perusahaan yang secara historis telah menerapkan sumber daya informasi untuk
memenuhi kebutuhan pemakai.
2.
Mengidentifikasikan Kebutuhan Kualiats
Pelanggan : IS telah berorientasi pelanggan dan mengetahui siapa para
pelanggannya
3.
Menetapkan Metrik Kualitas : spesifikasi
dimensi-dimesi kualitas produk dan jasa informasi ditentukan, dapat ditetapkan
metric untuk masig-masing.
4.
Mengidentifikan Strategi Kualitas IS :
setelah diidentifikasi dan cara mengukur tingkat kepuasan ditetapkan, IS dapat
megnikuti satu set strategi yang dirancang.
Pengembangan Sistem Berorientasi Pemakai tahapan-tahapan
khususdapat ditambahkan pada siklus hidup pengembangan sistem untuk
memperhatikan kebutuhan khusus pemakai. Tahapannya :
· Membuat
analisis pasar
· Membuat
analisis penerimaan produk
·
Membuat analisis tugas
·
Melakukan pengujian prototype
·
Melakukan pengujian sistem operasional
5.
Menerapkan Program-program Kualitas IS Manajemen
IS menggunakan strategi-strategi yang telah didefinisikan tersebut untuk
melaksanakai berbagai program kualitas.
6.
Memantau Kinerja Kualitas IS CIO
dan para manajer IS lain memantau kinerja para spesialis informasi dan unit
IS. Input diminta dari para pemakai dan informasi dihasilkan secara
internal. Input pemakai satu set kuesioner dapat berfungsi sebagai umpan balik
dari pemakai, informasi yang dihasilkan secara internal CIO dan para manajer IS
lain membuat satu set laporan yang dibagikan pada staf.
ok
BalasHapus