BAB 7 PENDEKATAN SISTEM
BAB 7
PENDEKATAN SISTEM
PENGERTIAN
PENDEKATAN SISTEM
Berbagai definisisi muncul dari berbagai para ahli yang berbeda dengan memberikan definisis yang berbeda. Salah satu definisi menyatakan bahwa pendekatan sistem dari sebuah teknik dalam menerapkan pendekatan ilmiah untuk memecahkan
masalah-masalah yang kompleks, yang menekankan pada analisis
dan perancangan secara menyeluruh atau ada juga
yang berpendapat sebagai sebuah filosofi atau persepsi
tentang struktur yang terkoordinir secara efisien dan
optimal dalam menjalankannya aktivitas - aktivitas dan operasi perusahaan
dalam organisasi apa pun. Beberapa peneliti melihat pendekatan sistem adalah
sebagai perluasan dari metode pemecahan masalah. Masalah merupakan suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan
kerugian atau menghasilkan keuntungan yang luar biasa. Jadi Pemecahan Masalah
berarti tindakan memberi respons terhadap masalah untuk menekan akibat
buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya. Pentingnya pemecahan masalah
bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.
Serangkaian keputusan untuk memecahkan suatu masalah mungkin hanya membutuhkan
sedikit jam namun dapat mempengaruhi laba perusahaan hingga ribuan atau bahkan jutaan dollar .Keputusan adalah pemilihan strategi atau tindakan. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau
aksi yang diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas masalah
tersebut. Biasanya ada beberapa strategi atau aksi yang dapat dipertimbangkan
manajer. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah mengidentifikasi berbagai
alternatif keputusan. Seorang manajer mungkin memahami bahan sebagian persoalan
lebih baik daripada yang lain. Masalah mengenai berapa banyak persediaan yang
harus dipesan untuk pengisian kembaliadalah suatu contoh permasalahan yang
mungkin sangat dipahami oleh seorang manajer. Permasalahan yang terdiri dari
elemen-elemen dan hubungan antar elemen yang semuannya dipahami oleh pemecah
masalah sisebut dengan masalah terstruktur. Sedangkan permasalah tak terstruktur
merupakan kebalikan dari masalah terstruktur.
Elemen-elemen
Proses Pemecahan Masalah
Proses
pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey seorang
profesorfilosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya
ditahun 1910, ia mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalam
memecahkan suatu kotroversi secara memadai.
1. Mengenali
kontroversi
2. Menimbang
klaim alternatif
3.Membentuk
penilaian
Untuk pendekatan sistem itu sendiri merupakan serangkaian langkah
pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu pertama-tama dipahami,
solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja. Meskipun
banyak deskripsi mengenai pendekatan sistem yang mengikuti pola dasaryang sama,
jumlah langkahnya dapat berbeda. Mengenai pola dasar dan
langkah-langkah pendekatan sistem, dikelompokkan menjadi tiga
tahap, yaitu usaha persiapan, usaha definisi dan usaha
solusi. Usaha persiapan yaitu mempersiapkan manajer untuk memecahka nmasalah
dengan menyediakan orientasi sitem. Usaha definisi mencakup mengidentifikasi masalah untuk
dipecahkan dan kemudian memahaminya. Usaha solusi mencakup mengidentifikasi
solusi alternatif yang terbaik, menerapkannya dan meninjak lanjuti
untuk meyakinkan bahwa masalah tersebut dapat dipecahkan. Yang mana dari ketiga
tahap tersebut merupakan tahap yang dilalui seorang manajer dalam pendekatan sistem.
Pendekatansistem berfungsi untuk menjembatani antara masalah dengan CBIS (Sistem informasi berbasis komputer), memberikan suatu kerangka kerja untuk berbagai keputusan.
Pendekatansistem berfungsi untuk menjembatani antara masalah dengan CBIS (Sistem informasi berbasis komputer), memberikan suatu kerangka kerja untuk berbagai keputusan.
Adapun langkah-langkah
dalam pendekatan Sistem
1. Memandang
Perusahaan sebagai suatu sistem
2. Mengenal
sistem lingkungan
3. Mengidentifikasi
subsistem-subsistem perusahaan
4. Bergerak
dari tingkat sistem ke subsistem
5. Menganalisis
bagian-bagian sistem dalam satu ukuran tertentu,
Setiap bagian dari sistem
dianalisis secara berurutan dimana dalam point ini terbagi dalam tujuh elemen,
yaitu
a) Mengevaluasi standar
b) Membandingkan output sistem dengan
standar
c) Mengevaluasi manajemen
d)
Mengevaluasi pengolah informasi
e)
Mengevaluasi input dan sumber daya input
f)
Mengevaluasi proses transformasi
g) Mengevaluasi
sumber daya output
Langkah satu sampai tiga termasuk dalam
upaya persiapan, dimana tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama-sama menghasilkan kerangka berpikir yang diinginkan untuk menangani masalah. Langkah empat sampai lima termasuk dalam
upaya definisi. Dan yang terakhir yaitu upaya pemecahan atau solusi
meliputi pertimbangan berbagai alternatif yang layak, pemilihan alternatif
terbaik dan penerapannya.
B.PENERAPAN PENDEKATAN
SISTEM
Meskipun tidak sukar
untuk memahami tiap langkah dari pendektan sistem secara terpisah, menyatukan
semua langkah itu menjadi suatu proses tunggal memerlukan banyak usaha. Manajer
mengembangkan keahlian integrasi ini melalui pengalaman. Titik awal yang baik
adalah
upaya persiapan yang harus
dilakukan manajaer sebelum pemecahan masalah di mulai.
Manajer harus memandang unit organisasi sebagai sistem yang berada dalam super sistem lingkungan yang lebih besar dan sistem itu juga terdiri dari beberapa subsistem. Manajer terlibat dalam penguraian fungsional dengan bergerak dari sistem ke subsistem, dan dengan menganalisis bagian-bagian sistem sesuai urutan tertentu. Prosedur-prosedur yang sering kali diusulkan dalam menerapkan pendekatan sistem sangatlah bervariasi didalam tahapan-tahapan metode ilmiahnya. Akan tetapi pada intinya dapat di identifikasikan sebagai berikut:
Manajer harus memandang unit organisasi sebagai sistem yang berada dalam super sistem lingkungan yang lebih besar dan sistem itu juga terdiri dari beberapa subsistem. Manajer terlibat dalam penguraian fungsional dengan bergerak dari sistem ke subsistem, dan dengan menganalisis bagian-bagian sistem sesuai urutan tertentu. Prosedur-prosedur yang sering kali diusulkan dalam menerapkan pendekatan sistem sangatlah bervariasi didalam tahapan-tahapan metode ilmiahnya. Akan tetapi pada intinya dapat di identifikasikan sebagai berikut:
1.Tahap Pertama. (Pernyataan tujuan)
disini jelaslah makin kompleks suatu sistem akan lebih sulit untuk menentukan
tujuannya. Ketika kita menentukan tujuan, kita sebenarnya menentukan sasaran
yang ingin dicapai atau hasil yang diinginkan. Untuk menentukan apakah output
yang dihasilkan sesuai dengan output yang diharapkan, maka tujuan
harusdinyatakan dalam bentuk yang dapat diukur dan harus ditentukan kriteria
kinerja. Tujuan dan kriteria harus spesifik, relevan, dan penting.
2. Tahap Kedua.(Sintesa) dalam
menerapkan pendekatan sistem, sintesa berarti mengombinasikan bagian-bagian atau
elemen untuk membentuk satu kesatuan. Karena komponen dalam suatu sistem dapat dikelompokkan dengan berbagai cara, hasilnya akan berupa berbagai alternatif pemecahan masalah untuk mencapai tujuan. Sintesa dimulai dengan mengidentifikasi komponen-komponen atau sub-sub suatu sistem tertentu yang dipilih kaitannya satu sama lain dan keterbatasan yang dimiliki baik oleh lingkungan atau oleh sistem itu sendiri. Selanjutnya, kita merancang beberapa alternatif model sistem yang pada dasarnya merupakan proses untuk mengubah input menjadi output.
3.Tahap Ketiga (Evaluasi)
pendekatan sistem pada tahap ini menilai setiap sistem alternatif sistem secara
terperinci untuk menilai kinerja dan menentukan sejauh mana sistem tersebut
dapat memenuhi target yang ditentukan.
4.Tahap Keempat (Pemilihan) pada
tahap keempat pendekatan sistem, kita
melaksanakan pemilihan terakhir dari beberapa alternatif sistem berdasarkan pada hasil penilaian kita.Pada
akhirnya, meskipun alternatif sistem tersebut dapat diuraikan.
Sistem-sistem tersebut tetap tidak dapat di perbandingkan dengan tepat. Hal ini
disebabkan jumlah karakteristik yang menjadi perhatian sangat banyak sehingga meningkatkan kompleksitas proses pemilihan. Suatu hal yang perlu disadari dalam proses pemilihan adalah bahwa suatu
sistem apa pun dalam proses pemilihan adalah bahwa suatu sistem apa pun akan menjadi sempurna dalam berbagai
pertimbangan dan iri adalah hal yang tidak dikehendaki.
5.Tahap Kelima (Penerapan) pada
tahap kelima yang juga merupakan tahap terakhir
dalam pendekatan sistem adalah penerapan sistem. Ini merupakan arah dimana kita padaakhirnya
akan menemukan sebaik atau seburuk apa sistem kita sebenarnya bekerja dalammencapai
tujuannya.
C. PENGGUNAAN KONSEP SISTEM
Dalam
pengertian yang paling sederhana, konsep-konsep sistem memberikan
kita pemikiran tentang manajemen. Konsep-konsep tersebut memberikan kerangka acuan untuk menilai
akibat pengambilan keputusan manajemen. Organisasi perusahaan bukan
saja merupakan contoh dari sebuah sistem dengan berbagai
macam substitusinya, akan tetapiorganisasi perusahaan itu sendiri
merupakan sebuah subsiste dari sistem yang lebih besar.Kekompleksannya sangat
besar apabila manajer tidak berusaha untuk menyederhanakannya. Akan tetapi
dengan mengidentifikasi subsistem-subsistemnya (seperti akutansi, produksi, pendidikan, dan lain-lain). Hubungan diantara subsistem (hubungan horizontal), dan antara
subsistem dan sistem (hubungan vertikal) di dalam
organisasi, seorang manajer dapat mengetahui percabangan dari berbagai
macam keputusannya. Dari semua uraian diatas tentang penggunaan konsep sistem
dengan beberapa ide penerapan konsep sistem tersebut Macholdan Miles dalam buku Azhar Susanto (2009) menyatakan
bila ciri-ciri berikut dipenuhi penerapan konsep sistem dapat
memberikan banyak manfaat. Ciri-ciri tersebut adalah:
1.Sistem
harus buatan manusia
2.Setiap
koponen dari system harus memberikan andil dalam mencapai tujuan system secara
keseluruhan.
3.Sistemnya
besar, khususnya bila dibuat dari sudut biasa.
4.Beberapa
fungsi biasanya dilakukan dengan mesin, yang lainnya dilakukan dengan manusia.
Seperti
telah kita ketahui pada bagian sebelumnya bahwa konsep-konsep system
dapat bermanfaat untuk membantu melaksanakan fungsi manajemen
agar lebih efektif. Pernyataan ini dapat diterapkan saat kita
menjalankan system apa pun. Baik itu system di departemen pendidikan,
perusahaan industri, ataupun bagian system informasi itu sendiri. agar
efektivitas suatu system dapat tercapai dengan baik, maka kita harus dapat
mengendalikan dan mengarahkan system tersebut kesasaran yang lebih ditetapkan
untuk maksud ini, kita harus mengerti system tersebut dengan baik supaya
keputusan yang memadai untuk setiap langkah kegiatan yang diambil.Upaya dalam
memahami suatu sistem, bahkan yang kompleks sekalipun, serta untukmeningkatkan
kemampuan kita dalam memberikan keputusan yang lebih baik sehingga
menjadi
manajer yang lebih baik disebut sebagai ‘pendekatan sistem’ atau penerapan
konsep
sistem
dalam proses pengambilan keputusan.
Komentar
Posting Komentar